Bahagia Campur Haru, Warga Miskin Ini Teteskan Air Mata dapat Pelayanan Gratis, Pasien: Terimakasih Banyak Bu Bidan dan Capil Jeneponto

    Bahagia Campur Haru, Warga Miskin Ini Teteskan Air Mata dapat Pelayanan Gratis, Pasien: Terimakasih Banyak Bu Bidan dan Capil Jeneponto
    Air mata Ibu Nur Hasana pecah lantaran ia mendapat pelayanan gratis saat melahirkan di Puskesmas Pembantu (Pustu) Tamanroya, Kelurahan Tamanroya, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.

    JENEPONTO - Salah seorang warga miskin di Kampung Beru, Kelurahan Tamanroya tak mampu menahan air matanya ketika dirinya digratiskan dari biaya persalinan. 

    Air mata Ibu Nur Hasana pecah lantaran ia mendapat pelayanan gratis saat melahirkan di Puskesmas Pembantu (Pustu) Tamanroya, Kelurahan Tamanroya, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.

    "Saya sangat berterima kasih banyak kareng sama Ibu Bidan atas bantuannya karena tidak ada saya bayar sedikit pun dan anakku juga lahir dengan selamat, " ucap Ibu Hasna saat di temui media Kamis (22/9/2022) dengan mata berkaca. 

    Pasien bernama Nur Hasana ini mengaku juga tidak ada uang jaminan yang dititip. Hanya saja, kata Pasien dimintaki dokumen Kependudukan berupa KTP-el dan Kartu Keluargan.

    Pasien tersebut diketahui tidak memiliki KPT-el dan KK, sehingga Bidan menyarankan agar dokumen tersebut secepatnya dimasukkan sebelum lewat 3x24 jam.

    Informasi ini pun terdengar sampai ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jeneponto. 

    Tak pikir panjang lagi, Petugas Tim Jemput bola (Jebol) Dukcapil Jeneponto langsung merespon dan mendatangi warga tersebut di rumahnya di Kampung Beru, Kelurahan Tamanroya sesudah ba'da magrib untuk penginputan data sekaligus perekaman KTP-el.

    Dengan ucapan yang sama, Ibu Hasna pun kembali terharu atas pelayanan yang didapatkannya dari petugas Capil Jeneponto.

    Ibu Hasna dan Suaminya Marido tidak percaya ketika petugas Capil Jeneponto yang berpakaian seragam putih mengetuk pintu malam-malam di rumah yang terbilang tidak layak huni itu.

    Sambil memperkenalkan diri, "Kami dari Capil Jeneponto Ibu dapat informasi kalau Ibu ini salah satu pasien yang tidak mempunyai Dokumen kependudukan. Sahutnya ia benar pak, " kata Jaja.

    Petugas Capil dipersilahkan masuk. Namun melihat keadaan rumah pasien yang begitu memprihatinkan dan sempit pula, Petugas Capil lebih memilih duduk di luar pelataran sambil menghirup udara malam.

    Karena kondisi bangunan rumah Bu Hasana yang hanya serba bambu, dindingnya dari anyaman bambu dan atap dari plastik sehingga dikhawatirkan roboh. 

    "Ndak apa-apa Bu ya kita minta ijin sama tetangga sebelah supaya Ibu direkam di rumah tetangga saja, karena jaringan kurang bagus di rumah sini Bu, " ucap Jaja menutupi rasa tersinggug

    Karena rasa bahagia bercampur haru Ibu Hasana pun menurut untuk direkam di rumah tetangganya.

    "Terima kasih banyak dih kareng, saya tidak bisa mau ngomong apa ini pak kecuali hanya bisa berterima kasih banyak kareng, " ucap Ibu Hasana terlihat tak mampu bicara lagi

    Penulis: Syamsir

    jeneponto sulsel
    Syamsir

    Syamsir

    Artikel Sebelumnya

    Hadiri Sosialisasi Stunting dan Gizi Buruk,...

    Artikel Berikutnya

    Wabup Jeneponto Dikepung Emak-emak di DesaTuratea,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Buat Mobil Listrik Itu Jauh Lebih Mudah, Indonesia Pasti Bisa!
    Hendri Kampai: Koloni Ekonomi di Tanah Merdeka, Penjajahan Gaya Baru yang Menghisap Bangsa

    Ikuti Kami